Ku lihat bayang dirimu,
Namun kau tiada disisiku.
Berdiri aku disini; sunyi,
Tanpa hadirmu menemani.
Namun kau tiada disisiku.
Berdiri aku disini; sunyi,
Tanpa hadirmu menemani.
Tidak akan aku rela,
Mengejar cinta palsumu.
Yang kini kian pudar,
Malahan semakin rapuh.
Mengejar cinta palsumu.
Yang kini kian pudar,
Malahan semakin rapuh.
Di ketika ini--
Aku hanya mampu berdiam diri,
Meski airmata berjuraian di pipi,
Berharap agar silir meniupku pergi.
Aku hanya mampu berdiam diri,
Meski airmata berjuraian di pipi,
Berharap agar silir meniupku pergi.
Aku ingin membawa diri,
Jauh dari kelukaan hati,
Yang semakin perit ditusuk duri,
Bersama cangkir menyayat hati.
Jauh dari kelukaan hati,
Yang semakin perit ditusuk duri,
Bersama cangkir menyayat hati.
Tuhan-- aku tak mampu bertahan,
Segala kenangan menghantui fikiran,
Hapuskanlah segala memori,
Jiwaku merintih melawan perih.
Segala kenangan menghantui fikiran,
Hapuskanlah segala memori,
Jiwaku merintih melawan perih.
Tak ku sangka kau meninggalkan perit,
Melepaskan segala genggaman.
Namun aku perlu melangkah bangkit,
Menyeka airmata kekecewaan.
Melepaskan segala genggaman.
Namun aku perlu melangkah bangkit,
Menyeka airmata kekecewaan.
Usah lafazkan sesal tiada henti,
Bagiku semuanya sudah berakhir.
Maka tinggalkanlah aku disini,
Terus bernafas; meski hatiku mati.
Bagiku semuanya sudah berakhir.
Maka tinggalkanlah aku disini,
Terus bernafas; meski hatiku mati.
Inspirasi Lagu Syameel - Hidup Dalam Mati
Ellshazraa,
Mei 28 2016, 2045pm
No comments:
Post a Comment