P81) MONOLOG 29JUN

Berpurnama sudah berlalu. Meninggalkan aku berlagu syahdu.Sehingga kini aku masih buntu, tidak dapat menerima hadirmu. Usah kau soalkan apa silapnya, hanya aku yang tidak bisa, mungkin hati tak dapat bersama.

Aku rindu afeksi darinya yang hilang semenjak eksistensimu dalam ranjangku. Andai dapat ku putarkan waktu, aku mahu hidup yang dahulu. Saat perhatian semuanya milikku, tiada kesangsian menerjah jiwaku. Namun itu tidak akan berlaku, meski waktu berganti waktu.

Marhaen lemah persis aku, tidak layak tuk bersuara. Kerna semua kata-kata dianggap dusta ditepis hina. Aku kalah dalam perdebatan menebus sengsara, selamanya terpuruk kaku didalam atma.

Aku adalah aku,yang hanya mampu diam membisu. Bukan caraku memintas aksaramu bahkan bukan tingkahku melawan arus qalam mu yang tajam dan tirus. Satu persatu butir-butir ambisi untuk meluah, tertahan hingga berombak kencang di dalam dada.

Biarkan saja, aku begini selamanya.

Futur dan pasrah,
Ellshazraa,
Jun 29 2016, 1041am