Sunday 24 March 2019

P102) Monolog 28 Jun


Biarkan percikan darah mencemari setiap insan bernyawa. Asal kau dekat bersama maka sedialah tuk dinodai tinta sialan namun penuh keikhlasan dalam bait aksara picisan tanpa noktah. Asal kau tahu di ketika aku menggarap puisi-puisi derita, darah tersimbah memarak nyalaan api yang membakar jiwa, hingga tiba saat air memadamkan bara, debu berterbangan tiada tinggal meski satu daripadanya. Usah kau cari lagi cebisan-cebisan hati yang berkecai kerna duka.

Ellshazraa

P101) Al-Aqsa ; Bukan Pengakhiran

1512 | Arisan Puisi GTBP

Kata picisan ini kami layangkan,
Buat saudara seperjuangan.
Semangatlah kalian jangan menyerah,
Al-Aqsa selamanya milik kita.

- Ellshazraa

Kita punya pencipta yang agung,
Maha kuasa memberi penentuan dalam perancangan,
Doa yang tidak putus-putus,
Senjata paling agung tidak dapat dibandingkan.

- Bahira

Dibandingkan dengan segala seksa,
Sungguh dahsyat kalian semua menderita,
Raungan kalian tiada pendengarnya,
Jelaslah agenda durjana yang menyembunyikannya.

- beau

Menyembunyikannya tidak semudah yang disangka,
Perit dan pedih seakan sudah terbiasa,
Darah dan nyawa menjadi mainan mereka,
Demi al-aqsa rela kalian korbankan tubuh.

- zaa

Tubuh yang longlai bukan sia-sia,
Pertahan agama negara tercinta,
Manusia dunia mampu bicara ,
Namun hanya mereka tahu segalanya.

- ds

Segalanya yang menyebabkan cinta dan negara,
Bersatu terus di dinding kalbu,
Engkau tahu? Bagaimana sakitnya jiwa ini?
Persis hati yang ditikam bertubi.

- Pena menulis

Bertubi tubi hentaman menerpa kalian ,
Manusia disini hanya mampu membuat kesimpulan  ,
Sedangkan kalian menghadap perbalahan dan amukan ,
Maafkan kami yang disini dalam kelalaian.

- Chuaa

15DIS2017, 2000pm.
Kolaborasi 7 Pemuisi GTBP

Copyright 2019 Reserved to ELLSHAZRAA