Sunday, 24 March 2019
P102) Monolog 28 Jun
Biarkan percikan darah mencemari setiap insan bernyawa. Asal kau dekat bersama maka sedialah tuk dinodai tinta sialan namun penuh keikhlasan dalam bait aksara picisan tanpa noktah. Asal kau tahu di ketika aku menggarap puisi-puisi derita, darah tersimbah memarak nyalaan api yang membakar jiwa, hingga tiba saat air memadamkan bara, debu berterbangan tiada tinggal meski satu daripadanya. Usah kau cari lagi cebisan-cebisan hati yang berkecai kerna duka.
Ellshazraa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment